Rabu, Maret 05, 2008

Hubungan Seks Pasca Serangan Jantung

Hubungan intim pasca serangan jantung, menurut dokter spesialis intervensi Jantung dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Achmad Fauzi Yahya, bukan hanya aman tetapi juga menyehatkan.

Sebaliknya, rasa cemas, frustrasi, takut akan serangan jantung berulang dan pikiran pada penyakit justru lebih buruk dampaknya, ketimbang beban aktivitas fisik saat bersebadan. "Seks membuat perasaan penderita menjadi rileks, bahagia dan dapat mengembalikan kepercayaan dirinya,"katanya.

Oleh karena itu, sebaiknya pasangan penderita serangan jantung tak ragu untuk memberi dukungan dan semangat untuk mulai bermesraan. Walaupun aman dan menyehatkan, menurut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya itu, ada hal-hal khusus yang harus diperhatikan oleh penderita pasca serangan jantung saat ingin melakukan hubungan seksual.

Menurut Fauzi, hubungan intim sudah dapat dimulai 3-6 minggu pasca serangan jantung, jika keadaan si penderita stabil, yaitu tak memiliki keluhan nyeri dada dan sesak nafas. Sebaiknya juga dilakukan pemeriksaan kerja jantung dalam membackup beban aktivitas fisik saat bersetubuh. Pemeriksaan kerja jantung, menurut perkiraan kemampuan konsumsi oksigen tubuh yang dibutuhkan saat berhubungan intim, kira-kira 3-5 Mets (1 MET = konsumsi 3,5 mL/Kg/menit saat istirahat) atau setara saat menaiki tangga dua lantai dalam sepuluh detik.

Kontak seks pertama sebaiknya dilakukan dengan sentuhan fisik non genital yang membangkitkan libido. Jika tak ada keluhan bisa meningkat ke tahap yang lebih merangsang. Penetrasi dapat dilakukan setelah libido dan keyakinan pasian sudah mantap. Beban jantung dapat dikurangi dengan menghindari hubungan seks saat perut kenyang atau setelah minum alkohol. Hubungan seks dapat dimulai kira-kira 2-3 jam setelah makan.

Ada pantangan, berdasarkan situs National Library of Medicine, pria usial lanjut penderita serangan jantung jangan mengkonsumsi sildanefil alis pil biru. Selamat mencoba! (A.T)

Tidak ada komentar: