Minggu, November 16, 2008

Obat Gagal Jantung

Gagal jantung selama ini diketahui karena adanya gangguan kontraksi jantung saat memompa. Nah, saat ini tengah diteliti gagal jantung karena relaksasi, yaitu saat jantung mengempis. Pertemuan dokter ahli jantung se-Asia-Pasifik di Cina akhir pekan lalu berusaha mencari cara terapi yang tepat.

Menurut penelitian sementara, sekitar 50 persen pasien mengalami pecah pada bilik kiri jantung, 45 persen bisa diatasi dengan pemberian irbesartan. Lebih dari 4.000 pasien gagal jantung berusia 60 tahun ke atas dari 25 negara yang dilibatkan dalam penelitian New York Heart Association, terbukti 45 persen lebih baik setelah diberi 300 miligram irbesartan per hari dibanding pasien yang diberi obat hampa (plasebo).

Irbesartan sebenarnya digunakan terutama untuk obat antidarah tinggi, tapi juga untuk menghambat perkembangan penyakit kencing manis (diabetes) dan ginjal. Obat keluaran Sanofi-Aventis ini dikenal sebagai penghambat angiotensin-receptor. Angiotensin II adalah senyawa yang sangat potensial menyebabkan otot sepanjang saluran darah berkontraksi sehingga mengakibatkan penyempitan saluran darah, lalu terjadilah tekanan darah tinggi.

Nah, pertemuan para dokter ahli jantung se-Asia-Pasifik membahas hasil penelitian Sanofi tersebut, terutama pada penderita gagal jantung karena relaksasi jantung. Pertemuan itu bertajuk Irbesartan in Heart Failure with Preserved Ejection Fraction Study (I-Preserve).


A.T- dimuat Majalah Tempo edisi 17-23 November 2008-Info Kesehatan

Pemuda Lebih Peduli Seks Sehat

Hati-hati berhubungan dengan pria berusia 40 tahunan. Berdasarkan penelitian University College London, hanya satu dari tiga pria usia 40-an yang menggunakan alat pelindung (kondom) saat berhubungan seks pertama kali dengan lawan jenis yang baru ditemuinya. Adapun remaja umur belasan akhir (19 tahun) lebih peduli. Dua dari tiga remaja ini selalu menggunakan kondom ketika berhubungan seks dengan lawan jenis saat pertama kali. Sebelas ribu lebih pria dilibatkan dalam penelitian tersebut.

Ditemukan penyakit akibat hubungan seks di kalangan pria 40-an tahun meningkat enam persen. Peneliti lain dari West Midlands menemukan peningkatan penyakit infeksi akibat hubungan seks pada pria paruh baya dua kali lipat selama lima tahun terakhir.

Meningkatnya penyakit akibat hubungan intim itu, menurut Doktor Catherine Mercer, juga akibat tingginya angka perceraian. “Ada 45 persen pada pria 40-an tahun yang bercerai turut menyumbang meningkatkan penyakit tersebut,” ujarnya seperti dilaporkan BBC Health. Karena itu, kampanye penggunaan kondom harus ditingkatkan bagi pria lebih dewasa.

Pria lebih dewasa, karena merasa lebih berpengalaman dalam berhubungan seks, lengah terhadap risiko tertular dan menulari penyakit melalui hubungan tersebut. Lisa Power, peneliti dari Terrence Higgins Trust, mengingatkan hasil penelitian tersebut menunjukkan penyakit akibat hubungan intim tak memandang usia.

A.T-dimuat di Majalah Tempo edisi 17-23 November 2008-Info Kesehatan