Gagal jantung selama ini diketahui karena adanya gangguan kontraksi jantung saat memompa. Nah, saat ini tengah diteliti gagal jantung karena relaksasi, yaitu saat jantung mengempis. Pertemuan dokter ahli jantung se-Asia-Pasifik di Cina akhir pekan lalu berusaha mencari cara terapi yang tepat.
Menurut penelitian sementara, sekitar 50 persen pasien mengalami pecah pada bilik kiri jantung, 45 persen bisa diatasi dengan pemberian irbesartan. Lebih dari 4.000 pasien gagal jantung berusia 60 tahun ke atas dari 25 negara yang dilibatkan dalam penelitian New York Heart Association, terbukti 45 persen lebih baik setelah diberi 300 miligram irbesartan per hari dibanding pasien yang diberi obat hampa (plasebo).
Irbesartan sebenarnya digunakan terutama untuk obat antidarah tinggi, tapi juga untuk menghambat perkembangan penyakit kencing manis (diabetes) dan ginjal. Obat keluaran Sanofi-Aventis ini dikenal sebagai penghambat angiotensin-receptor. Angiotensin II adalah senyawa yang sangat potensial menyebabkan otot sepanjang saluran darah berkontraksi sehingga mengakibatkan penyempitan saluran darah, lalu terjadilah tekanan darah tinggi.
Nah, pertemuan para dokter ahli jantung se-Asia-Pasifik membahas hasil penelitian Sanofi tersebut, terutama pada penderita gagal jantung karena relaksasi jantung. Pertemuan itu bertajuk Irbesartan in Heart Failure with Preserved Ejection Fraction Study (I-Preserve).
A.T- dimuat Majalah Tempo edisi 17-23 November 2008-Info Kesehatan
Pendidikan Nasib
8 tahun yang lalu