Pertunjukan Beyounce bukan hanya mengandalkan suara emasnya. Tapi juga kemasan panggung dan show yang menghibur.
Busana tank top warna perak menyala sampai sejengkal di bawah ujung paha, dengan sayap sampai tanah dan lagu Crazy in Love, membawa Beyonce menggebrak “hanggar” Jakarta International Event and Convention centre, Mangga Dua Square, Jakarta. Sorot lampu terang dari berbagai sudut, seolah memperlihatkan ‘bidadari’ baru turun diantara cahaya matahari pagi. Penampilan awalnya tak ayal memancing teriakan histeris sekitar 5.000 penonton, “Beyonce…Beyonce….”
Di tengah lagu dari album Dangerously in Love, yang laku 300 ribu lebih hanya dalam waktu sepekan pada 2003, sayap busana bawah dilepas. Sehingga dia hanya mengenakan busana terbuka di bagian atas dan setengah paha di bagian bawah. Bahkan “robekan” di sisi kanan membuat roknya melambai-lambai saat kena angin memperlihatkan batas ujung stoking. Tak heran Malaysia “gerah” jika Beyonce tampil, dan mengundang protes kaum puritan agama negeri itu.
Memang hot penampilan Beyonce Giselle Knowles, begitu nama lengkap penyanyi kelahiran Houston, Texas, Amerika Serikat, tahun 1981, sepanjang pertunjukan. Lebih dari tujuh kali ganti busana, mulai dari hanya berkutang hitam dengan terusan panjang transparan ala penari perut , merah tua, sampai yang hanya mempertontonkan celana dalam warna emas, yang terkena efek angin di depan panggung.
Busana-busana itu menunjukkan penyabet Grammy Award 2006 untuk jenis lagu R& B benar-benar entertainer sejati, dan kepiawaianya sebagai disainer mengemas show apiknya. Tata panggung, latar belakang, efek cahaya dan sinar laser, penampilan serta suara prima menghapuskan kesan jorok seperti yang disandangnya selama ini. Terutama setelah tak sengaja, baju Beyonce tersingkap sehingga bagian terlarangnya bisa dilihat seluruh penonton di Kanada.
Adegan itu terekam kamera dan beredar di situs YouTube, sampai pekan lalu lebih dari 3 juta orang mengklik potongan rekaman itu. Tak heran dalam pertunjukkannya di Jakarta Beyonce tak mengizinkan media online merekam pertunjukkan dengan kamera. “Saya tak tau kenapa alasan Beyonce tak mau media online merekam dengan kamera selama pertunjukkan,”ujar kordinator media untuk media Daniel Tumiwa.
Dalam penampilannya di Jakarta pada The Beyonce Experience World Tour, bekas anggota kelompok vokal Destiny’s Child itu bukan hanya menunjukkan suara emasnya, tetapi keseluruhan pertunjukkanya. Sehingga saat Beyonce tak muncul ke panggung, tampilan penari, pemusik maupun backing vokalnya juga kuat mendukung, sehingga seakan tak ada jeda. Misalnya, saat lagu Check on It, penari latar menggunakan kaca pembesar berpakaian Sherlock Holmes, di layar belakang, tampak film digital tokoh macan kumbang Pink Panther. Memang film itu yang mengajak Beyonce ke dunia film, sekaligus sebagai soundtracknya. “Good Morning Angel,”begitulah suara sebelum “sang bidadari” muncul membasmi para penjahat dalam film itu.
Beyonce juga mampu berkomunikasi dengan penggemarnya. Bahkan Beyounce membiarkan para penonton menyanyi bersama-sama hampir satu lagu, dan pas. “Saya tak melihat kekurangan pertunjukan itu, perfect,”kata bekas penanyi AB Three, Lusi Rahmawati, sambil mengajukan dua jempol tangannya.
Hadirnya Beyonce ke Jakarta adalah buat gigihnya Rinny Noor dari Nepathya Entertainment. “Saya ngejar dia sejak Juni baru dapat kepastian 25 September lalu, setelah dia switch tak tampil di Malaysia,”katanya. Rinny tak tahu pasti alasan Beyonce memilih tampil di Jakarta. Kabarnya, selain soal kritikan Islam puritan Malaysia tentang busana tampil, juga tak ada tempat yang pantas untuk show Beyonce.
Masalah tempat penampilan di JITEC juga menjadikan bahan kritikan aktifis politik Fadli Zon. “Sayang pertunjukan bagus seperti ini mustinya tampil di JHCC, bukan di gedung atas pertokoan seperti ini,”katanya. Fadli memboyong isteri dan anak gadisnya Syafa, 9 tahun, menonton di kelas festival. “Anak saya, penggemar berat Beyonce dia hapal semua lagu-lagu yang dinyanyikan tadi,”katanya. Bravo Beyonce !
Pendidikan Nasib
8 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar