Senin, Mei 07, 2007

Timor Leste : Menggusur Klik Mozambik

Kelompok reformasi dalam tubuh Fretilin ingin Jose Ramos Horta jadi Perdana Menteri. Bekas partai pendukung Mari Alkatiri juga mulai bersih-bersih dari klik Mozambik.
Kasak kusuk kelompok reformasi dalam tubuh Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente atau Front Revolusi untuk Kemerdekaan Timor Leste, lebih dikenal dengan nama Fretilin, mengusung Jose Ramos Horta sebagai calon Perdana Menteri baru masih menemui jalan buntu. Kongres luar biasa partai yang menguasai 57 persen di Parlemen Timor Leste ditolak kelompok yang kini berkuasa di partai itu, Fransisco “Lu-Olo” Guterres-Mari Alkatiri. “Kami berharap Presiden Xanana tidak menerima pengajuan calon perdana menteri baru dari kubu Alkatiri karena belum terlaksananya kongres ulang Fretilin,”kata anggota kelompok reformasi, Vicente Maubuse.

Dengan menggelar kongres ulang kelompok reformasi Fretilin berharap bisa menggeser kekuatan kubu Mari Alkatiri. Jika kongres ulang gagal, kelompok reformasi harus menunggu sampai Pemilihan Umum 2007, untuk bisa mengajukan bekas Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Ramos Horta sebagai calon Perdana Menteri. “Tetapi dengan adanya dukungan kuat dari masyarakat terhadap kelompok reformasi, kami tetap akan melakukan kongres tersendiri untuk memilih pemimpin baru dan calon PM Timor Leste,”ujar Maubuse.

Tarik menarik dalam tubuh Fretilin tak lepas dari masih kuatnya kelompok “Mauputu” Mozambique (Klik Mozambik). Kelompok tersebut masih menguasai partai yang berhaluan Sosialis Internasional. Apalagi klik ini juga mengajukan beberapa calon perdana menteri. “Klik Mozambik ini minoritas, baik dalam Fretilin maupun dalam pemerintahan tapi sangat berkuasa,”kata ketua lembaga swadaya masyarakat anti korupsi Labeh, Chritopherus Henry Samson.

Menteri Urusan Pemerintahan Ana Pessoa, dimajukan klik Mozambik menantang Ramos Horta. Di pemerintahan, bekas isteri Horta itu menduduki tempat yang sangat strategis, menjadi orang kedua yang memimpin rapat-rapat dewan menteri, walaupun ada menteri senior Ramos Horta.

Ana Pessoa, lahir di Timor ayahnya orang Portugis dan ibunya asli Timor. Ia dibawa ayahnya ke Portugal saat masih kecil. Ketika Ramos Horta, Mari Alkatiri dan Rogerio Lobato pindah ke Mozambik, Ana juga pindah kesana. Disanalah dia dan Horta kawin memiliki seorang anak laki-laki. Lalu Ana kawin lagi dengan suami kedua yang menetap di Mozambik, tak mau datang ke Timor walaupun istrinya jadi menteri.

Perempuan satu cucu itu kembali ke Timor Leste Juli 2001 setelah dibujuk Mari Alkatiri untuk menduduki jabatan Inspektur Jendral. Namun, saat kabinet transisi I yang dipimpin Sergio Vieira de Melo diumumkan posisinya bergeser ke Menteri Dalam Negeri. Pergantian posisi itu karena keberhasilan Mari mempengaruhi Xanana Gusmao. Tak heran jika Ana merupakan orang yang paling loyal terhadap Mari Alkatiri dan klik Mozambik.

Menurut Direktur Eksekutif Timor institute for Development studies Joao Saldanha, sebenarnya hanya Ana Pessoa dan Alkatiri yang sangat kuat di klik Mozambik. “Dua orang ini sangat arogan dan ini bisa dilihat dalam rapat-rapat dengan partai lain. Dalam keadaan terjepit kedua orang ini tak pernah mengalah dan merasa agumentasi mereka yang benar,”ujar Joao. Baginya, kalau tidak ikut mereka berarti musuh. “Kalau mereka sudah memusuhi satu kelompok atau lembaga, mereka berusaha memotong semua kontak, dengan pemerintah, maupun lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF atau ADB,”katanya.

Selain Ana, klik Mozambik lainnya Menteri Perencanaan dan Keuangan, Madalena Boavida Brites. Menteri ini sering dijuluki kasir pribadi Mari. Karena sering mendampingi Mari belanja, kunjungan ke distrik-distrik atau keluar negeri. Bahkan saat penyampaian dan pembahasan anggaran tahunan di parlamen, Perdana Menteri Mari Alkatiri yang menjelaskan dan menjawab pertanyan anggota parlamen.

Menteri Pertanian dan Perikanan Estanislau Aleixo da Silva masuk dalam klik mozambik. Karena ia tamatan dari universitas Eduardo Manolaind, Mozambik. Selesai pendidikan mengungsi ke Australia. Ayahnya Luis da Silva, tokoh Apodeti dan Bupati Manatuto pertama saat Timor Timur masih dikuasai Indonesia. Hubungannya dengan kelompok Mozambik tetap terjaga, karena saat kongres Fretilin di Sidney, Australia, awal 1998, da Silva berperanan dan menentukan terpilihnya kembali Luolo dan Mari memimpin Fretilin.

Gregorio Sousa, masuk klik Mozambik karena kedekatannya dengan Mari Alkatiri. Walaupun jabatan hanya menteri muda tetapi dialah yang terlihat sangat dekat dengan Mari. Ketika datang ke Dili tinggal bersama Mari satu rumah, bahkan dalam krisis ini dialah satu-satunya bersama keluarga tinggal bersama mari. Pada pesta perkawinannya tiga tahun lalu, Mari menyebutnya sebagai salah seorang anggota gang Mozambik. Dari situlah orang mulai tahu memang benar adanya gang yang sangat berkuasa itu.

Sumber : Tempo

Tidak ada komentar: