Rabu, Maret 05, 2008

PERTEMUAN KEEMPAT

BERNAFAS LAKSANA BAYI BERNAFAS
NAFAS MENGIKUTI GERAKAN
MEDITASI (DIAM) – Variasi Jurus
TAI CHI EXERCISES


PERNAFASAN PERUT PASIF

“Bernafaslah sebagaimana bayi bernafas tatkala ia tertidur”

Lihatlah bayi yang tengah tertidur dan perhatikan bagaimana ia bernafas. Nafasnya begitu halus lembut, panjang dan dalam serta tidak menimbulkan suara dengkuran, bahkan nyaris tidak bersuara. Ia bernafas secara alami, menghirup dan menghembuskan udara, begitu seterusnya. Otot-otot perutnya naik turun (mengembang dan mengempis) secara perlahan dan berirama. Saat menghirup udara yang berlimpah ruah di sekitarnya –oksigen dan juga energi kosmik, perutnya mengembang dan ketika menghembuskan karbondioksida dari dalam tubuhnya,–dan racun-racun lain yang mengganggu keseimbangan tubuh , perutnya mengempis. Seperti balon yang mengembang ketika diisi udara, dan mengempis ketika udara di dalamnya dikeluarkan.

Lihatlah betapa nyenyaknya tidur bayi tersebut! Tubuh dan pikirannya benar-benar beristirahat; rileks dan tenang.

Catatan : Cara bernafas bayi yang sedemikian itu dikenal sebagai pernafasan perut pasif. Dikatakan pasif karena udara masuk dan keluar akibat pergerakan otot-otot perut yang mengembang dan mengecil. Berbeda dengan pernafasan perut aktif, dimana udara masuk dan keluar akibat hirupan dan hembusan rongga hidung. Selain itu dikenal juga pernafasan dada yang biasa Anda (orang dewasa) lakukan sehari-hari. Ketika menghirup udara, dada dan bahu Anda terangkat ke atas; dan ketika menghembuskan udara, dada dan bahu Anda turun, kembali ke posisi semula.

Menurut penelitian, apabila Anda menggunakan pernafasan perut ketika bernafas, berarti Anda benar-benar menggunakan kapasitas paru-paru kita secara maksimal. Tidak ada karbondioksida yang tersisa di dasar paru-paru kita. Berbeda dengan pernafasan dada, yang masih menyisakan sekitar sepuluh persen karbondioksida di dasar paru-paru Anda. Disamping itu pernafasan perut juga berpengaruh terhadap keseimbangan emosional Anda. Itulah sebabnya dalam seni bermeditasi, Yoga, Qi Gong dan juga Tai Chi pernafasan perut ini sangat dianjurkan. Sekalipun demikian hal ini tidaklah menunjukkan bahwa pernafasan perut lebih baik dibandingkan dengan pernafasan dada. Setiap teknik bernafas memiliki kelebihan dan kekurangan. Penggunaannya sangat tergantung kepada kebutuhan Anda.

Untuk selanjutnya gunakanlah pernafasan perut pasif setiap kali Anda berlatih tai chi.


NAFAS MENGIKUTI GERAKAN TUBUH

“Manakala pikiran (rasa) berpindah, tubuh pun bergerak. Pikiran dan tubuh bergerak ke arah yang sama. Sementara nafas mengikuti irama gerakan tubuh.

Mulailah menghirup udara (oksigen dan energi kosmik) bersamaan dengan tangan mulai mengangkat. Hirup udara sedikit demi sedikit, selaraskan dengan gerakan tangan. Simpan energi kosmik (qi) pada dan tien. Bayangkan seakan-akan dan tien merupakan sebuah kantong kosong seperti balon yang belum diisi udara, dan perlahan-lahan menggelembung seiring dengan dimasukkannya qi. Saat gerakan tangan mulai berganti arah, hentikanlah menghirup udara, dan mulailah menghembuskan udara (karbondioksida) sedikit demi sedikit, sampai gerakan tangan berganti arah kembali. Dan mulailah menghirup udara kembali sampai gerakan berganti arah lagi, dan berarti mulai menghembuskan udara kembali. Begitu seterusnya.

Upayakan waktu menghirup dan menghembuskan udara adalah sama. Tidak perlu menghitung dengan jari untuk memastikan agar waktu menghirup dan menghembuskan sama. Ikuti saja rasa Anda. Biarkan berlangsung secara alami, tidak usah direkayasa. Makin dalam, makin panjang, dan makin lembut Anda bernafas berarti makin baik. Hal ini berarti gerakan tubuh Anda makin lambat. Semakin sering Anda berlatih, nafas Anda menjadi semakin halus dan tidak terdengar. Seolah-olah Anda tidak bernafas.


MENDENGAR

“Pasang telinga Anda, dan teruslah mendengar, baik ditengah keramaian maupun ditengah keheningan”

Sebagai alat pendengaran, telinga berfungsi untuk mendengar. Ada atau tidak ada suara, telinga seharusnya tetap mendengar. Dalam realita sehari-hari kita hanya mendengar bila ada suara. Bila tidak ada suara maka kita tidak menggunakan telinga untuk mendengar. Padahal seharusnya tidak demikian. Baik ditengah keramaian, maupun dalam keheningan, kita seharusnya tetap menggunakan telinga untuk mendengar. Dengan perkataan lain, selama ini kita cenderung tidak mendayagunakan telinga kita -sebagai alat pendengaran - seoptimal mungkin.

Pengalaman membuktikan bahwa bila kita mendayagunakan telinga seoptimal mungkin,–baik ditengah keramaian atau pun dalam keheningan, ternyata telinga kita mempunyai kemampuan untuk menangkap “suara-suara asing” yang sebelumnya tidak pernah kita dengar –atau kita dengar tapi cenderung kita abaikan karena kita tidak tahu darimana suara tersebut berasal.

Latihan :

Duduk bersila dalam sikap bunga teratai (dalam yoga) –atau bagi yang kesulitan buatlah posisi kaki senyaman mungkin- , letakkan kedua tangan di atas paha dengan telapak tangan menghadap ke atas. Kemudian tempelkan ujung ibu jari tangan dengan ujung jari tengahnya. (lihat contoh/gambar). Istirahatkan pikiran, fokuskan perhatian pada kedua gendang telinga Anda, rasakan dan dengarlah. Bernapaslah secara alami. Hirup-hembuskan. Bikin tempo mengirup sama dengan tempo menghembus. Makin lama nafas makin panjang dan dalam. Jika pikiran mengajak Anda berkelana kemana-mana, kembalikan perhatian ke kedua gendang telinga Anda. Dan teruslah mendengar.

Dengarlah apa saja yang didengar oleh telinga Anda. Jangan mencoba memfokuskan pendengaran Anda pada satu suara tertentu. Atau jangan berusaha mengikuti pikiran Anda yang mengajak Anda untuk menelusuri lebih jauh asal dan jenis suara yang didengar oleh telinga Anda. Sekali lagi Anda hanya menggunakan telinga Anda untuk mendengar. Lakukan latihan ini selama 15 menit.


MEDITASI (DIAM)


Variasi Jurus

Duduk bersila dalam sikap bunga teratai (dalam yoga) –atau bagi yang kesulitan buatlah posisi kaki senyaman mungkin- , letakkan kedua telapak tangan Anda di depan dada dan tempelkan telapak tangan kiri dan kanan. (lihat contoh/gambar). Dan tempelkan ujung lidah Anda ke langit-langit atas rahang mulut Anda. Istirahatkan pikiran, fokuskan perhatian pada titik (imajiner) tanzhong (pusat energi yang terletak tepat di tengah-tengah kedua puting susu) dan bernapaslah secara alami. Hirup-hembuskan. Bikin tempo mengirup sama dengan tempo menghembus. Makin lama nafas makin panjang dan dalam. Jika pikiran mengajak Anda berkelana kemana-mana, kembalikan perhatian ke titik tanzhong. Anda bisa mendengarkan musik klasik atau menyebarkan wangi-wangian di seluruh ruangan untuk membantu merilekskan pikiran Anda.

Hirup oksigen dan energi kosmik, simpan di titik tanzhong dengan cara membayangkannya sebagai balon yang diisi udara. Kemudian hembuskan karbondioksida dan racun-racun lainnya yang terdapat dalam tubuh Anda. Begitu seterusnya. Lakukan meditasi ini selama 15 menit.

Catatan :

Latihan meditasi di atas dapat juga Anda lakukan dalam posisi duduk di kursi. Dengan catatan posisi tubuh (pinggang ke atas) Anda tegak lurus, tidak boleh bersandar dan telapak kaki Anda menempel di lantai.

Anda bisa mendiskusikan sensasi apa saja yang Anda rasakan selama meditasi dengan pembimbing Anda. Tidak ada suatu standarisasi yang dijadikan indikator untuk menilai keberhasilan meditasi Anda.

TAI CHI EXERCISES

Persiapan
Siapkan musik, dianjurkan musik klasik seperti Mozart for Meditation atau lainnya yang sejenis.
Mulai dengan peregangan tubuh terlebih dahulu.
Setelah itu hidupkan musik dan mulailah ber-tai chi ria.

“Bermula dari wu ji sampai Anda merasakan keheningan dan ketenangan yang sungguh-sungguh, kemudian lahirlah tai chi. Perlahan-lahan tubuh Anda mulai bergerak lembut dan gemulai tapi berisi, sambung-menyambung antara satu gerakan dengan gerakan berikutnya, mengalir seperti air seakan-akan satu kesatuan gerakan yang tak berpisah. Tubuh dan pikiran (rasa) menyatu. Manakala pikiran berpindah, tubuh pun bergerak. Pikiran dan tubuh bergerak ke arah yang sama. Sementara nafas mengikuti gerakan tubuh. Hirup dan hembus secara alamiah. Perpaduan nafas-pikiran (rasa) dalam gerak gemulai sambung menyambung dalam keheningan, akan menstimulasi pertumbuhan dari dalam yang menyatu dengan keadaan saat ini (now) dan disini (here) sebagai sesuatu yang indah dan suci untuk dijalani sehingga Anda bisa mengikuti irama alam dan menjaga gairah hidup. Terus nikmatilah pengalaman “surfing” dalam tai chi, seberapa lama Anda suka. Upayakan sedikitnya tiga buah lagu. Setelah dahaga Anda terpenuhi, akhirilah tai chi Anda, dan kembalilah ke wu ji.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

top keren..

oh, mount nebo, yang penuh hikayat...

orang menyentuh patung ular bisa sembuh dari penyakit sampar..

keep writing, kang..

::abi:: mengatakan...

mas, apa punya informasi tempat latihan tai chi di jakarta? utamanya jakarta timur? saya tinggal di rawamangun. terima kasih, abi
E: ismarrahman@yahoo.com