Rabu, Maret 05, 2008

Gaya Hidup : Bersepedalah Dalam Ketidaknyamanan Kota

Hari ini (12/11) hampir semua media massa memuat foto Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) beserta isteri naik sepeda tandem, diiringi rombongannya. Tampak pula Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Minggu kemarin, selain bersepeda, presiden memang melepas rombongan Bicycle for Earth Goes to Bali dari Lapangan Monumen Nasional, Jakarta.

Rombongan yang terdiri dari 50 atlit itu akan mengendarai sepeda sepanjang 1.447 kilometer, melewati 44 kota sampai Denpasar, Bali. Mereka bersepeda bertujuan memeriahkan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diselenggarakan pada 3 –14 Desember mendatang di Pulau Dewata itu.

Presiden SBY, saat memberikan sambutan kemarin (11/11) berharap kepala daerah memberikan ruang bagi masyarakata untuk menjalankan kegiatan bersepeda, termasuk bersepeda untuk bekerja."

Bersepeda untuk bekerja lebih dikenal sebutan keren bike to work, sebenarnya, bukan barang baru, bahkan sudah menjadi gaya hidup sekelompok orang. Beberapa rekan di kantor, sebut saja Arman, salah seorang kepala bagian di perusahan nasional tampak masih berpeluh keringat, menenteng sepeda ringan menaiki tanda kantor, dan menyimpannya di dekat tempat kejanya. Mandi dan mengganti pakaian dengan pakaian kerja lengkap dengan dasinya.

Penulis juga pernah mencoba meng-goes sepeda dari rumah di kawasan Depok menuju Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun, masuk di kawasan Pondok Indah, sekitar pukul 07.00 pagi, sudah tak terasa nyaman. Asap knalpot berbagai kendaraan, belum lagi beberapa pengendara sepeda motor dan mobil yang hampir menabrak. I sisi jalan juga genangan air yang membuat semakin tak nyaman.

Jika, pemerintah benar-benar serius menggalakkan sepeda sebagai alat transportasi bekerja, tak bakal ada ribut-ribut masalah kemacetan seperti yang akhir-akhir ini terjadi. Gubernur dan pimpinan instansi-instansi pemerintah mewajibkan pegawainya menggunakan sepeda, minimal tiga hari dalam seminggu, sudah berapa banyak enersi yang dihemat, begitu juga sudah berapa besar polusi udara bisa dikurangi.

Tapi tentu juga pemerintah harus menyediakan jalur untuk sepeda dan parkir sepeda di kantor intansi pemerintah, maupun di halte-halte bus way. Tentu saja harus ada conton teladan dari para pemimpin. Jika terjadi, masyarakat akan melihat Presiden, para menteri, gubernur dan pimpinan inatansi pemerintah ramai-ramai menggoes sepeda menuju tempat kerja mereka.

Kita akan melihat Wakil Presiden Jusuf Kalla mengendarai sepeda dari rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, menuju Merdeka Selatan atau Gubernur Fauzi dari Teuku Umar ke Balaikota. Alangkah Indahnya Indonesia.

Di bawah ini tips memulai Bike To Work dari Komunitas Pekerja Bersepeda Indonesia ;
Pelajari rute, persinggahan, tempat parkir, lokasi mandi, dsb.
Periksa kondisi sepeda, seperti tekanan angin ban, rantai, baut-baut, dsb.
Bawalah peralatan & perlengkapan standar, seperti pompa, ban dalam, kunci-kunci, gembok sepeda, air minum, P3K, dsb.
Kenakan perangkat keselamatan, seperti helm, lampu depan & belakang, masker, sarung tangan, dsb.
Kenakan pakaian yang sesuai, seperti kaus, bandana, kacamata, sepatu olah-raga, dan siapkan jas hujan.
Siapkan sebelumnya baju ganti, peralatan mandi, dsb.
Siapkan mental dan fisik, seperti makan pagi secukupnya.

Tidak ada komentar: