Bush Presiden Amerika pertama yang berkunjung ke Albania. Pemerintah menerbitkan tiga prangko bergambar Bush, mengukuhkan Jalan Bush, dan memberinya gelar kehormatan.
Tangan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush masih tampak melambai-lambai ke arah massa yang mengelu-elukannya di Fushe Kruja, 25 kilometer ke arah utara dari ibu kota Albania, Tirana. Melihat warga begitu antusias, Bush pun menjurakan tangannya ke tengah kepungan orang yang mengerumuninya. Bush tampak bahagia menemui para penggemarnya. Tangan, lengan, bahkan sesekali kepalanya disentuh warga Albania yang memujanya.
Kita dapat melihat keramaian itu di situs YouTube.com. Dalam tayangan berdurasi empat menit berjudul Bush in Albania - Cheering in Fushe Kruja yang diambil dari TVSH Albania itu, tampak beberapa orang memegangi tangan Bush. Pada menit ke-01.43, wuuut, jam di pergelangan tangannya sudah tak ada lagi. Jam berkulit hitam yang sebelumnya tampak melilit itu raib. Ajaib!
Hilangnya arloji Bush segera menjadi buah bibir banyak media di seluruh dunia. Di tengah penjagaan ketat lima bodyguard-nya, arloji Timex seharga US$ 50 itu hilang. Para pengkritiknya langsung mengejek: bila menjaga barang itu Bush dan pengawal-pengawalnya bisa sedemikian lalai, bagaimana dengan tentaranya yang berperang di Irak atau Afganistan?
Tapi berita raibnya jam dari tangan Bush kemudian disanggah banyak pihak. Dari Amerika Serikat, juru bicara Gedung Putih, Tony Snow, membantah kabar bahwa jam Presiden hilang dicopet. "Berita itu sama sekali tidak benar. Jam itu ditaruh di saku baju Presiden. Presiden sendiri yang memasukkan jam itu ke sakunya," ujarnya. Bahkan, untuk meyakinkan orang, Rabu pekan lalu, tiga hari setelah jam itu hilang, di kantornya, gedung oval, Bush memperlihatkan arloji yang kabarnya hilang itu.
Dari Albania, direktur polisi negeri Balkan itu, Ahmet Prenci, juga menolak kabar buruk tentang negerinya. “Itu tidak benar. Presiden Bush tak kehilangan jamnya di sini,” katanya. Seorang penjaga keamanan Albania yang mendampingi Bush mengaku melihat kolega Presiden Amerika membungkuk dan mengambil jam tangan yang terjatuh. Televisi terkemuka Albania memperlihatkan bodyguard yang membisiki Bush. “Mungkin ia mengatakan jam itu sudah berada di tangannya,” ujar pembaca berita Monica Stafa, berspekulasi.
Kunjungan Bush ke negeri kecil ini adalah kunjungan pertama dalam sejarah Presiden Amerika. Tak aneh jika pemerintah Albania menerbitkan tiga prangko khusus bergambar dirinya dan Patung Liberty serta mengganti nama jalan di depan gedung parlemen menjadi Jalan Bush. Presiden Negeri Abang Sam itu juga dianugerahi medali kehormatan tertinggi dan diangkat menjadi warga negara kehormatan Kota Fushe.
Albania terletak di bagian tenggara Eropa, berbatasan dengan Montenegro, Serbia Kosovo, Makedonia, dan Yunani. Sejak merdeka dari Kerajaan Islam Turki Usmani (Ottoman) pada 1912, negeri itu dijajah Italia dan Jerman. Setelah Perang Dunia II, komunis berkuasa selama 40 tahun.
Setelah kejatuhan komunis pada 1991, rakyat Albania mencoba memperbaiki keadaan ekonomi. Mereka mengusung demokrasi dan sistem multipartai. Sali Berisha dari Partai Demokratik menjadi presiden pertama yang dipilih secara demokratis. Namun, pada 1997, negeri itu kolaps karena korupsi dan salah urus ekonomi. Gelombang pengungsi pun mengalir ke negara-negara tetangganya di Eropa--sampai akhirnya pemilihan umum dilaksanakan. Kelompok sosialis menang hingga 2002. Dasar-dasar demokrasi, seperti kemerdekaan pers, kebebasan berorganisasi dan berbisnis, serta jaminan hukum, terus berkembang.
Agar tak lagi pecah perang saudara, tokoh nonpartisan, Alfred Moisiu, disumpah sebagai presiden. Hubungan dengan Eropa Barat dan Amerika semakin erat. Ekonomi terus membaik di negeri berpenduduk 3,5 juta orang itu. Tak aneh, saat berkunjung, Bush disambut hangat semua warga Albania.
Saking gembiranya masyarakat Albania, jam Presiden Bush pun ikut menguap.
Ahmad Taufik (NBC, Azcentral.com, China Daily)
sumber : Majalah Tempo, 18 Juni 2007
Pendidikan Nasib
8 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar