Mungkin ini berita mengejutkan dari negeri para mullah, Iran. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Iran tahun lalu, jumlah kasus HIV/AIDS di Iran mencapai sekitar 14 ribu orang dan 1.700 orang meninggal akibat penyakit ini. Penularannya, 63 persen melalui jarum suntik, 28 persen dengan penyebab yang tak diketahui, selebihnya karena kontak seksual.
Karena makin banyaknya jumlah orang terinfeksi virus penurunan kekebalan tubuh itulah, para ahli di sana berusaha keras membuat obat penangkalnya. Tahun lalu ilmuwan Iran menemukan obat berbahan tumbuh-tumbuhan yang mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh manusia untuk melawan HIV/AIDS, yang diberi nama Imod. "Obat itu mampu mengontrol virus AIDS serta meningkatkan imunitas tubuh," kata Menteri Kesehatan Iran Baqeri Lankarani, seperti dikutip kantor berita resmi IRNA. Namun obat herbal ini lebih baik digunakan bersama obat antiretroviral (ARV), obat wajib penyandang HIV/AIDS.
Obat herbal tersebut diproduksi setelah dilakukan penelitian selama lima tahun dan diujicobakan pada 200 orang pasien. Sejak digunakan tahun lalu, Iran berhasil mengerem kasus pasien terinfeksi HIV/AIDS sebesar delapan persen. Penggunaan Imod juga bisa membuat pengidap HIV/AIDS di sana melepaskan diri dari ketergantungan terhadap ARV yang dipasok dari luar Iran, yang harganya tak terjangkau masyarakat kalangan bawah. Tak salah jika Indonesia, yang saat ini kekurangan pasokan ARV, bisa melirik obat dari Iran.
Dimuat Majalah TEMPO edisi 24-30 November 2008
Pendidikan Nasib
8 tahun yang lalu
1 komentar:
Artikel anda di
http://obat2-an.infogue.com/obat_hiv_made_in_iran
promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, game online & kamus untuk para netter Indonesia. Salam!
Posting Komentar