Minggu, April 27, 2008

Panas, Menjelang Sidang Umum MPR

Arifin Panigoro, datang memenuhi undangan PPSK - UGM, Yogyakarta. Ia datang bersama Nazarudin dan Meliono, dua-duanya alumni ITB. Hadir pada acara itu Amien Rais, Sofyan Effendi dan Affan Gafar atau juga ada yang lain. Mereka lalu membicarakan keprihatina negeri ini. Kemudian Arifin mengusulkan kepada Amien Rais untuk menyusun kekuatan rakyat, semacam peoples power-nya Philipina. Tapi pertemuan yang dianggap rahasia itu bocor, rupanya, Sofyan ini melaporkan kepada seseorang.

Akhirnya Arifin dipanggil dan diperiksa aparat keamanan, dituduh mendalangi dan mendanai demonstrasi dan menggalang rakyat untuk menumbangkan Suharto. Arifin yang juga anggota MPR tidak bisa menghadari acara Sidang Umum MPR. Berdasarkan ‘gentlemen agreement’ atau ‘proposal’ semula, antara Sjafrie Syamsudin dengan pihak Arifin pemeriksaan Arifin, akan dihentikan setelah sidang umum MPR. Upaya pemeriksaan Arifin dimaksudnya agar ia tidak hadir dalam SIUM dan tidak berbuat macam-macam, yang amat dikhawatirkan terjadi pada SIUM ini.

Tapi ternyata, bukan hanya sampai selesai SIUM dan Arifin akan dibebaskan, kasusnya akan berlanjut. ‘’Saya sudah dinyatakan sebagai tersangka, kasusnya pasal-pasal tentang makar,’’kata Arifin.

Seorang yang dekat dengan Arifin, dan kabarnya juga dekat dengan Pangdam Jaya, Sjafrie Syamsuddin, juga menyangkan Sjafrie. ‘’Janjinya, setelah SIUM semua selesai, tapi nyatanya berlanjut. Ini pasti ada yang ikut ‘main’. Saya terima kabar, dugaannya Prabowo, ikut main,’’kata sumber itu.

Entah apa maksudnya. Tapi yang jelas, Arifin, yang setiap hari harus melaporkan diri ke Mabes Polri, kecewa berat. Namun begitu ia masih bisa tertawa-tawa juga. ‘’Ya, pasrah saja,’’katanya. Ia mengharapkan gelombang protes mahasiswa semakin meluas, apalagi setelah Bob Hasan menjadi menteri, dan juga masih bertenggernya Abdul Latief dan Haryanto Danutirto dalam kabinet sekarang ini. ‘’ Gelombang protes akan semakin banyak. Seharusnya mahasiswa menyiapkan patung-patungan Bob Hasan, Abdul Latief, dan Haryanto Danutirto, selain Suharto, yang patungnya sudah dibakar mahasiswa Yogya. Yang pasti Bob jadi sasaran tembak utama para pemrotes,’’katanya.

Sedangkan Meliono, adiknya bekas menteri Transmigrasi dan PPH Siswono Yudohusodo, juga sudah dinyatakan sebagai tersangka, dalam kasus menghina presiden. Ini berkaitan dengan kehadirannya bersama Arifin ke PPSK UGM Yogyakarta dan penandatanganan alumni ITB menolak Suharto menjadi presiden kembali periode 1998-2003. Apa yang dilakukan Meliono sekarang. ‘’Sudah-lah, saya mau cooling down dulu,’’katanya.

Tidak ada komentar: