Sabtu, April 26, 2008

1 Agustus with Lia Aminuddin

Dunia Metafisis Membenarkan Banjir Bandang

Berdasarkan pengalaman pahit dua tahun yang lewat saat tinggal di daerah Sunter, Jakarta Utara, Lia Aminuddin, 51 tahun, pimpinan Yayasan Salamullah, yang juga membentuk majelis taklim, mengajak jamaahnya untuk mengungsi pertengahan Agustus ini. Kenapa mengungsi? ‘’Pada pertengahan Agustus ini akan datang banjir bandang, yang akan menenggelamkan sebagian besar wilayah Jakarta,’’kata Lia, yang dulu dikenal sebagai ahli merangkai bunga.

Kali ini Lia ‘melihat’ banjir itu datang dari ‘kacamata’ metafisik dari alam yang tidak bisa ditembus secara kasatmata. ‘’Saya dibimbing oleh Malaikat Jibril untuk bisa melihat itu semua. Saya hanya menyambungkan kebenaran ramalan Badan Meteorologi dan Geofisika, lewat kekuatan yang saya miliki,’’katanya.

Menurut Ramalan BMG, pada Bulan Agustus matahari berada di atas garis khatulistiwa dan keadaan bumi kita sedang dirundung malang, dimana di kutub utara sedang mencair gletser itu, yang menimbulkan badai dan air pasang laut. Dan itu akibat, angin dan gelombang laut, kemungkinan mempengaruhi lautan sekitar kepulauan Indonesia. Dimana air pada waktu itu juga pasang, dan curah hujan sangat besar pada waktu itu. Dari beberapa alasan yang lain, yaitu kebakaran hutan dimana kita tak ada lagi ada penyerapan secara langsung karena tanah kita menjadi tandus. Sangat dimungkinkan banjir pertengahan Agustus itu sangat besar dan melebihi daripada yang kita perkirakan.

‘’Tentu saja saya tahu itu juga dari dunia metafisis, saya mendapat ilham, pada pertengahan Agustus bencana itu akan datang.Tanda-tanda yang saya peroleh begitu rinci kenapa terjadi bencana di seluruh dunia. Saya diberitahukan bahwa sekarang bumi ini banyak mengalami bencana. Ini karena ada perubahan tatasurya. Ketika terjadi percobaan nuklir di India dan Pakistan baru-baru ini, orbit matahati itu terjadi perubahan dan guncangan. Akibatnya bulanpun berubah orbitnya. Itu juga mengubah hak edar yang lain-lainnya, antara lain venus, merkurius. Akibat perubahan itu matahari dan bumi begitu dekat disitulah terjadinya pemanasan global,’’katanya.

Pemanasan global menyebabkan pori-pori bumi memuai dan menyebabkan pergesekan panas pada urat-urat bumi, yang menyebabkan gempa. Itu sangat dimungkinkan pada dataran yang luas seperti benua. Sehingga nanti banyak wilayah-wilayah di seluruh benua yang retak karena gempa tektonik dan gunung meletus. Dan apabila gesekan itu sampai pada kutub, maka itu yang menyebabkan kutub mencair. Akibat kutub mencair ini, akan banyak sekali kemalangan, karena badai dan gelombang itu yang membawa ek kutub itu menjadi akan mengubah lingkungan sekitarnya. Akibat itu maka akan terjadi badai, mau tidak mau lautan itu saling mempengaruhi karena gelombangan pasang arus laut itu. Karena keadaan semacam itu ditambah lagi pada Bulan Agustus matahari berada di atas khatulistiwa, sehingga air yang menguap dan ditampung oleh awan itu lebih banyak dari biasanya. sehingga curah hujan pada pertengahan Agustus itu sangat besar.

‘’Saya pernah mengalami itu dua tahun yang lalu, lima hari tak ada listrik, tak ada telepon, tak ada hubungan dengan dunia luar. Untung waktu itu saya punya simpanan makanan. Untung juga bak penyimpanan air bersih juga penuh, untung juga saya punya WC di atas. Jadi saya tidak kekurangan air bersih, tidak kekurangan makan, bisa masak, bisa mandi dan sebagainya. Kami tidak bisa turun ke bawah, juga tidak bisa keluar rumah, karena untuk jalan itu kita harus berenang, tak ada orang yang lewat berjualan, toko-toko tutup karena banjir. Pengalaman itu sangat tidak mengenakkan. Padahal pada waktu itu, hujan tidak diberitahukan seperti itu yang akan terjadi. Saat ini seluruh abgian Indonesia akan mengalami banjir bandang itu. Kita lihat sudah terjadi di Papua Nugini dan Cina,’’katanya.

Nah, dalam keadaan seperti itu, kalau ada keluarga yang tidak mempunyai makanan di rumah atau air bersih, sungguh kasihan sekali. Karena mereka tidak bisa keluar rumah, dan tidak bisa menemui toko yang buka berjualan, karena banjir itu. ‘’Saya ingin mengimbau masyarakat sebelum waktu banjir bandang itu datang, mereka mempersiapkan bahan makanan cukup, paling tidak untuk waktu satu minggu. Dulu saja, hujan hanya beberapa jam saja, saya menderita lima hari. Apalagi sekarang, yang kabarnya bakal lebih besar,’’katanya.

Bencana itu akan datang pada pertengahan Agustus. ‘’Saya merencanakan tanggal 13 Agustus bersama jamaah saya sekitar 100 orang dari pengajian Salamullah, akan pergi ke puncak, cari tempat untuk mengungsi. Mudah-mudahan tidak betul, tetapi berdasarkan pemberitahuan BMG itulah saya ‘mengecek’ ke ‘atas’, dan petunjuk itu datang membenarkan datangnya bencana banjir itu,’’katanya.

Lia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mempersiapkan makanan, untuk minimal seminggu di rumah, air bersih, penerangan non listrik, gas, minyak tanah, obat-obatan, menyelamatkan surat-surat berharga dan tindakan lainnya. ‘’Kalau tidak terjadi ya, alhamdulillah, tapi kita akan mengantisipasi. Sebab kalau terjadi, andaikan kita sudah siap, kesulitan itu akan sedikit. Juga bagi yang memiliki peralatan elektronik atau listrik agar membawanya ke tempat yang lebih tinggi. Ada baiknya bila pada pertengahan Agustus bila masyarakat melihat gelagat acara kurang baik, untuk cepat-cepat mengambil tindakan menyelamatkan diri, sebelum terlambat,’’katanya.

Soal politik bagaimana? ‘’Ya, saya hanya bisa menonton saja, saya tahu apa yang akan terjadi, tapi itu baru buat diri saya saja,’’katanya.

Untuk memberitahu kepada masyarakat, Lia sudah memberitahu lewat internet. ‘’Tetapi saya tidak tahu apakah mereka membaca atau tidak, yang penting saya sudah berusaha memberitahu. Juga melalui jamaah saya, di pengajian ini,’’katanya. (sekian)

Tidak ada komentar: